Sabtu, 18 April 2020

Tangan Melambai

 
Photo Credit:  Google Images
    
 
Hay nama ku Ilham. Nie ku mau cerita pengalamanku yang menyeramkan. Pengalaman ini terjadi ketika aku jalan2, entah kemana yang penting jalan2 pikirku.

Waktu itu malam Minggu. Rencananya mau ngajak sahabatku tapi dia lagi sibuk katanya. Yah, ku jalan sendiri deh. Aku jalan2 melewati pinggir sungai (ya iealah masa mau lewat tengah sungai, bisa mengap2 ku nie... He... Just kidding), gak tau kenapa aku melewati daerah itu padahal hari sudah malam, sepi pula. Mungkin saking bosen gitu di rumah, sampai-sampai tak menghiraukan kemana maunya pergi. Setelah ku sampai di area sungai aku mendengar seseorang sedang memanggil2 entah memanggil siapa. Aku clingak-clinguk ke kiri kanan belakang, hasilnya nihil. Gak ada seorangpun.

Akhirnya ku lanjut lagi deh perjalanannya. Selang berapa detik, suara panggilan itu mencuat kembali. Aku terheran2 siapa sieh, sepi gini manggil2. Nama sahabatku tiba-tiba terlintas di otakku, ku senyam-senyum. "Emang ku takut", batinku berkata. Yah ku lanjut deh jalannya, pura2 gak tau sambil senyam-senyum.

Beberapa detik kemudian suara itu muncul lagi, tak ku hiraukan suara itu, toh itu cuma nakut-nakutin. Eits... tunggu dulu, lama-kelamaan suara itu terasa aneh ku dengar. Ku pikir2 kalau sahabatku gak mungkin deh. Terus siapa ya? Huh udah hilang dech kesabaranku.

"Woooyy penyok siapa sih lu... Udach deh... Gak lucu".

Tak ada jawaban. Aku clingak-clinguk gak ada orang, sepi. Rambut kudukku berdiri
(sodara-sodara kalau bulu kudukku salah besar dech. Katanya kalau bulu kan bercabang, kalau rambut tidak bercabang. Benar bukan? Maukah kalian rambutmu yang ada di tangan, kepala, kaki, de es be disebut Bulu, bentuknya kayak punya ayam tuh. Hi... Ga deh. Ntar kayak manusia jadi-jadian hi seyem.. Eh malah ga cerita nih. Hem santai aja bro, sekedar info kok).

Dingin yang ku rasakan. Aku bergidik ngeri. Jangan2... Halah mungkin orang gila kale pikirku. Aku melanjutkan perjalananku dengan was-was plus dag dig dug. Ketika ku melanjut jalan, suara pukulan pada bambu terdengar begitu keras, bukan hanya satu tempatnya, tetapi dimana-mana. Aku kaget bukan kepalang. Aku gemetar, peluh bercucuran.

Seorang memanggil lagi, kali ini berada disamping kanan di dekat bambu. Ku toleh ke kanan. Aku melihat sosok tangan melambai ke arah ku tanpa badan, hanya tangan terbang ke udara sambil melambai2 ke arah ku. "Huaaa" aku lari terbirit-birit.

Sesampai di perumahan, orang-orang memandangku dengan tampang keheranan, tak ku hiraukan. Tak butuh waktu lama aku sampai di rumah. Langsung ku ke kamar menutup badanku dengan selimut. Sejak saat itulah aku ga berani keluar malam2 sendirian.

Yah selesai dech cerita ku yang tak berbobot ni. Mungkin kalian bingung baca cerita ku ya? Sama penulisnya juga bingung. Hihi mungkin hanya itu yang saya bisa sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf sebesar-besarnya. Hihi kayak pidato aja yau...

Ok salam kenal
Ilham.