Perencanaan dan implementasi program pendidikan guru di negara Indonesia dapat dikembangkan dengan menggunakan standar NEA sebagai acuan. Hampir seluruh butir standar dapat ditetapkan, walaupun untuk butir-butir tertentu membutuhkan beberapa penyesuaian, atau penerapannya secara berangsur-angsur. Peningkatan mutu pendidikan guru melalui penerapan standar, membutuhkan beberapa hal sbb:
- Perlu adanya kesamaan pandangan dari berbagai pihak yang berkepentingan dan terlibat dalam perkembangan pendidikan guru, tentang program dan standar program pendidikan guru. Adanya perbedaan pandangan yang jauh, selain akan menghambat kelancaran pengembangan program juga justru menghambat pencapaian program yang bermutu.
- Perlu adanya kesiapan terutama dari para pengelola dan pelaksana program. Dosen lembaga pendidikan guru dan guru pamong menjadi barisan terdepan dalam pembinaan profesi guru. Mereka harus menjadi ekspert dan sekaligus contoh model bagi para siswa pendidikan guru. Beberapa butir dalam standar menekankan hal itu. Sudah siap dan akan siapkah para dosen dan guru-guru di lapangan untuk menjadi ekspert dan model guru yang didambakan? Apakah yang harus dilakukan terlebih dahulu agar mereka betul-betul siap? Guru profesional bukan hanya tahu banyak tetapi juga bisa banyak.
- Guru-guru yang dihasilkan dari lembaga pendidikan guru, harus betul-betul bisa mengajar serta pengalaman-pengalaman praktik yang memadai dapat tersalurkan. Untuk itu diperlukan pengalaman praktik yang representatif yang memungkinkan para siswa calon guru, belajar, berlatih dan berbuat banyak. Ini menyangkut tersedianya tempat praktik representatif dengan fasilitas dan peralatan praktik yang memadai.
- Perkembangan program pendidikan guru yang bermutu standar membutuhkan kepedulian, motivasi dan dedikasi yang tinggi dari para pelaksananya. Upaya apa yang harus dilakukan agar tercipta kondisi tersebut, harusnya suatu pekerjaan dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuuh semangat, serta dilakukan dengan rasa enjoy dengan pekerjaan tersebut.