Iklan adalah berita atau pesan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan merupakan bentuk pemakaian bahasa yang digunakan sedemikian rupa sehingga pesan yang dikandungnya dapat diterima oleh masyarakat lalu masyarakat tersebut memberikan umpan balik yang berupa keuntungan bagi perusahaan pengiklan. Teks iklan mempunyai fungsi sosial untuk menjelaskan sebuah teori/ masalah secara komprehensif dengan tujuan mendorong orang lain melakukan/tidak melakukan sesuatu.
Iklan bisa kita temukan di media, baik cetak, elektronik, maupun sosial. Bahasa yang digunakan dalam iklan mengandung fakta dan opini. Fakta merupakan peristiwa nyata, sedangkan opini adalah pernyataan untuk menarik minat pembeli. Opini harus didukung fakta-fakta yang ada di dalam produk.
Untuk membuat konsumen tertarik dengan iklan yang ditawarkan, produsen menggunakan gaya retoris tertentu. Bentuk retoris adalah penggunaan kata-kata dalam berbicara dan menulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi penyimak atau pembaca. Gaya retoris sangat menentukan keberhasilan suatu iklan. Menarik tidaknya suatu iklan tergantung bagaimana pembuat iklan meramu iklannya dengan gaya retoris yang semenarik mungkin.
Teks iklan bisa berbentuk teks yang dapat dibaca/didengar dan yang tidak dapat dibaca/didengar yakni berupa audiovisual. Teks iklan termasuk dalam jenis genre makro yang kompleks. Struktur teksnya ada yang bisa dianalisis dan ada pula yang tidak bisa dianalisis secara konteks. Struktur teks iklan (baik yang bisa dianalisis maupun yang tidak bisa dianalisis) dengan menguak konteks isi dari iklan itu sendiri. Berikut ini disajikan teks iklan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menjadi model.
Pada iklan PLN tersebut, dapat diemukan pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat iklan yaitu PLN menawarkan sambungan listrik dengan metode paskabayar, yaitu pelanggan mendapatkan sambungan listrik dan menggunakan energi listrik terlebih dahulu dan membayar di akhir periode.
Ketika membaca iklan tersebut, yang paling membuat kalian tertarik untuk membacanya adalah kata listrik pintar Perhatikan tabel yang memperlihatkan hubungan antara struktur teks ”iklan PLN” dan tanda yang muncul dalam teks iklan tersebut.
Untuk membuat konsumen tertarik dengan iklan yang ditawarkan, produsen menggunakan gaya retoris tertentu. Bentuk retoris adalah penggunaan kata-kata dalam berbicara dan menulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi penyimak atau pembaca. Gaya retoris sangat menentukan keberhasilan suatu iklan. Menarik tidaknya suatu iklan tergantung bagaimana pembuat iklan meramu iklannya dengan gaya retoris yang semenarik mungkin.
Teks iklan bisa berbentuk teks yang dapat dibaca/didengar dan yang tidak dapat dibaca/didengar yakni berupa audiovisual. Teks iklan termasuk dalam jenis genre makro yang kompleks. Struktur teksnya ada yang bisa dianalisis dan ada pula yang tidak bisa dianalisis secara konteks. Struktur teks iklan (baik yang bisa dianalisis maupun yang tidak bisa dianalisis) dengan menguak konteks isi dari iklan itu sendiri. Berikut ini disajikan teks iklan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menjadi model.
Pada iklan PLN tersebut, dapat diemukan pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat iklan yaitu PLN menawarkan sambungan listrik dengan metode paskabayar, yaitu pelanggan mendapatkan sambungan listrik dan menggunakan energi listrik terlebih dahulu dan membayar di akhir periode.
Ketika membaca iklan tersebut, yang paling membuat kalian tertarik untuk membacanya adalah kata listrik pintar Perhatikan tabel yang memperlihatkan hubungan antara struktur teks ”iklan PLN” dan tanda yang muncul dalam teks iklan tersebut.
Struktur Teks | Teks |
Orientasi | Solusi isi ulang dari PLN |
Tubuh iklan | Saatnya Anda beralih ke listrik pintar |
Justifikasi | Hubungi contact center PLN 123 dan pasang listrik pintar sekarang juga! |
Teks tersebut memiliki struktur yang jelas, yakni orientasi^tubuh iklan^justifikasi. Struktur tersebut membangun keseluruhan iklan dengan baik. Namun dalam banyak hal, struktur teks iklan tidak dapat diurai dengan jelas karena bentuknya yang sangat sederhana atau bahkan sangat kompleks, seperti iklan pada media televisi yang berupa gambar audiovisual atau pada media baliho tempat iklan hanya berupa gambar abstrak maupun tanda.
Pada dasarnya, iklan wajib dikemas dengan menarik agar orang mau memperhatikan dan menyimak iklan tersebut. Untuk menciptakan iklan yang bisa menarik perhatian banyak orang sekaligus bisa menciptakan pelanggan diperlukan materi yang mempunyai daya tarik yang kuat dan dilakukan sesuai kebenaran atas apa yang diinformasikan. Karena manusia hanya dapat berkomunikasi lewat sarana tanda, materi dalam iklan pun berisi tanda. Tanda dapat berupa gerakan/isyarat, tulisan, angka, lambang, simbol, gambar, dan rambu lalu lintas.
Tanda bisa berupa ikon (benda fisik yang menyerupai apa yang dipresentasikannya, contoh: foto, peta, gambar), indeks (tanda yang memiliki hubungan sebab-akibat dengan apa yang diwakilinya, contoh: asap dan api, tanda tangan), dan simbol (tanda berdasarkan konvensi, peraturan, atau perjanjian yang disepakati bersama, contoh: Garuda Pancasila). Tanda dan dalam iklan PLN tersebut merupakan ikon sekaligus simbol yang merepresentasikan Perusahaan Listrik Negara Republik Indonesia. Teks iklan PLN menurut tanda yang ada di dalamnya adalah sebagai berikut.
Dapat disimpulkan bahwa suku kata, kata, kelompok kata, ataupun kalimat yang ditebalkan atau yang ditulis dengan warna yang berbeda itu merupakan unsur pembangun struktur teks iklan PLN tersebut agar menarik pembaca.
Beberapa iklan ada yang berbentuk kelompok kata, klausa, atau kalimat saja. Cermati iklan berikut ini.
- Iklan berbentuk kelompok kata misalnya pada iklan Iklan tersebut merupakan iklan yang berbentuk kelompok kata. Kelompok kata adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif. Jika diurai, kalian bisa mengamati bahwa struktur teks iklan ini hanya berisi tubuh iklan (yang terdiri atas dua kelompok kata benda: Manfaat terlengkap dan bagi pekerja) dan nama pengiklan.
- Iklan berbentuk kalimat. Struktur teks iklan ini hanya berisi tubuh iklan (yang berupa kalimat lengkap yang terdiri atas Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan). Misalnya PT Jamsostek (persero) siap menjadi BPJS ketenagakerjaan 1 Januari 2014.
- Iklan berbentuk kelompok kata dan kalimat. Struktur teks iklan ini hanya berisi tubuh iklan (yang berupa kalimat tunggal yang terdiri atas Subjek, Predikat, dan Objek) dan justifikasi (yang berupa kalimat tak lengkap yang terdiri atas Subjek, Predikat, dan Keterangan). Contoh : Tubuh iklan : Kekuatan menopang negeri. Justifikasi : Semen Gresik kokoh tak tertandingi
Iklan tidak hanya berupa kelompok kata, klausa, dan kalimat, atau gabungan dari ketiganya, namun juga bisa berupa gambar dan suara. Perpaduan gambar dan suara sekaligus teks bisa ditemukan pada iklan di televisi. Teks iklan di media elektronik seperti televisi dan radio memiliki karakteristik berbeda dengan iklan serupa di media cetak. Televisi merupakan media yang menggunakan dua elemen sekaligus yaitu audio dan visual.
Elemen-elemen iklan jenis ini antara lain : heard words (kata-kata yang terdengar dalam iklan); musik (musik yang terdapat dalam tayangan iklan); seen words (kata-kata yang terlihat pada tayangan iklan); picture (gambar atau tayangan iklan); colour (komposisi atau keserasian warna gambar serta pengaturan cahaya yang terdapat dalam tampilan tayangan iklan); movement (gerakan yang terlihat pada tayangan iklan).
Berdasarkan isinya, iklan televisi ada tiga jenis:
- Iklan spot (berisi informasi tentang produk dari suatu perusahaan untuk mencapai penjualan yang maksimal, bersifat komersial murni, bertujuan untuk merangsang minat pembeli atau pemakai);
- Iklan tidak langsung (berisi tentang produk atau pesan tertentu dari suatu perusahaan atau lembaga pemerintah yang disampaikan secara tidak langsung ke dalam materi program siaran);
- Layanan masyarakat (berisi informasi tentang suatu kegiatan atau pesan-pesan sosial untuk menarik perhatian maksimal pemirsa agar berpartisipasi dan bersimpati terhadap kegiatan atau masalah tertentu).
Iklan ada juga yang hanya berupa suara saja, seperti iklan di radio. Pada teks iklan di radio, iklan akan memiliki nilai tinggi di telinga pendengar jika berdaya jual dan kreatif. Iklan di radio mengandalkan suara sebagai pengisi utama iklan. Berbeda dengan iklan media cetak, iklan di radio mempunyai bahasa, batasan waktu, dan peristilahan yang khusus. Script iklan radio menggunakan kode tertentu yang diketahui secara umum oleh kalangan periklanan.
Waktu untuk iklan radio dibatasi oleh durasi dan dihitung berdasarkan detik. Ketentuan pengaturan waktu dalam iklan radio umumnya 60 detik (ada yang 30 atau 45 detik).
- 5-10 detik pertama sebagai building situation (pendengar sudah tahu setting dan tokoh),
- Detik ke-11 sampai dengan 45 berisi konflik,
- Detik ke-45 hingga 60 berisi solusi.
Untuk membuat iklan radio lebih menarik, tidak datar, dan tidak membosankan, harus ada kata-kata pemancing perhatian di akhir dialog. Pada iklan media cetak, selain bahasa iklan sangat ditentukan oleh lay out, jenis font, dan warna, namun untuk iklan radio yang dipakai adalah suara manusia, musik, jinggle, dan efek suara, biasanya ditulis SFX.